Cinta dari Masa Depan

Seperti Apa Barang Berhargamu Itu, Zhong Bo? 



Seperti Apa Barang Berhargamu Itu, Zhong Bo? 

0Hu Banxia merenung sesaat lalu membuka mulutnya dengan pelan, "Hari kematiannya adalah hari yang spesial, terlebih, kemarin hujan terus turun dan energi negatif lebih pekat dari hari-hari sebelumnya."      

Shi Beiyu mengernyit lalu menganggukkan kepala.      

Hu Banxia melanjutkan, "Selain itu, dia yang mengalami kecelakaan mobil itu sepertinya punya sesuatu yang memberatkan perasaannya. Itulah kenapa dia bisa menempel pada pasanganmu yang saat itu sedang kedinginan dan lemah, dia ingin mengutarakan perasaannya pada orang-orang yang masih hidup."      

Hati Shi Beiyu terasa lega karena orang yang tidak bisa Mu Siyun lepaskan adalah ayahnya, "Kalau begitu bagaimana dengan kemungkinan yang kedua?"      

Hu Banxia menghela nafas, "Kemungkinan kedua sedikit sulit."      

Shi Beiyu mengerutkan kening, "Seberapa sulit?"      

Hu Banxia mengernyit, "Biasanya, jika kamu sedang dirasuki oleh arwah, penampilanmu tidak akan berubah seperti arwah tersebut, tapi kamu tadi mengatakan bahwa warna rambut pasanganmu berubah menjadi warna rambut orang yang meninggal itu. Dari sini, sepertinya ini tidak sesederhana dirasuki saja."      

Kerutan di dahi Shi Beiyu menjadi semakin dalam ketika mendengar itu. Dia terdiam cukup lama lalu kembali bertanya, "Jika memang itu bukan kerasukan, lalu apa itu?"      

Hu Banxia menggelengkan kepala, "Aku tidak bisa membuat keputusan ini secara tiba-tiba karena aku perlu mengamatinya sebelum memutuskan."      

Shi Beiyu segera bangkit dan mengajak Hu Banxia, "Kalau begitu, mari ikut bersamaku."      

****     

Mu Siyin sedang menunggu Shi Beiyu pulang sampai langit menjadi gelap. Dia sedikit bosan dan ingin menghubunginya untuk bertanya, tapi dia takut mengganggu pria itu, jadi dia hanya bisa menonton TV sendirian di ruang tamu.      

Zhong Bo menghampiri Mu Siyin setelah menyelesaikan pekerjaannya, "Xiao Siyin, barang apa yang diberikan oleh Xiao Beibei kemarin~ Apa kamu bisa menunjukkan padaku?"      

Mu Siyin terkejut ketika Zhong Bo kembali menanyakan tentang hadiah yang diterimanya kemarin. Dia terdiam lalu berkedip dan berkata, "Itu…"      

Zhong Bo pikir Mu Siyin takut Shi Beiyu akan marah dan dengan terburu-buru dia berkata, "Jangan khawatir, Xiao Beibei tadi malam sudah berjanji akan membiarkan aku melihatnya hari ini~ Lagipula… kamu sudah baik-baik saja sekarang, jadi tunjukkan padaku sebentar saja~"      

Mu Siyin terkejut lalu berpikir, sepertinya dia tidak punya hadiah yang begitu berharga.      

Dia memutuskan untuk berbohong dan berkata, "Zhong Bo, hari ini hadiahnya sudah aku letakkan di rumah~"      

Zhong Bo segera mengerutkan wajah tuanya, "Sudah di letakkan di rumah?"      

Mu Siyin takut Zhong Bo tidak mempercayainya, lalu dia kembali berkata, "Ya, hari ini aku pergi jalan-jalan dengan temanku. Aku membawanya karena takut hilang, kemudian aku letakkan di rumah. Jika kamu ingin melihatnya, tunggu aku pulang ke rumah untuk mengambilnya, oke?"      

Awalnya Zhong Bo tidak mempercayai cerita itu, tapi dia menganggukkan kepala setelah mendengar cerita lengkap dari Mu Siyin, "Kalau begitu kamu sudah setuju. Saat kamu pulang dan mengambilnya, kamu harus menunjukkannya padaku~ Aku tidak bisa melakukan bisnis yang tidak menguntungkan."      

Mu Siyin tidak mengerti dan berkata dengan curiga, "Melakukan bisnis yang… tidak menguntungkan?"      

Zhong Bo mendengus dengan sangat bangga, "Benar, Xiao Beibei melihat barang berhargaku tadi malam, jadi aku ingin melihat barang berharga yang dia berikan padamu~"      

Mu Siyin mulai mengerti dan berkata dengan sedikit bingung, "Ternyata seperti itu toh~ Kalau begitu seperti apa barang berhargamu itu, Zhong Bo? Apa aku boleh melihatnya juga?"      

Zhong Bo mendengus, "Kalian berdua hanya akan bermain-main dengan barang berhargaku!"      

"Tidak mungkin~ Aku hanya ingin melihatnya, besok saat pulang, aku akan mengambil hadiahku dan menunjukkan padamu!"      

"Benarkah?"      

Mu Siyin segera mengangguk, "Tentu saja!"      

Zhong Bo pun tersenyum sambil memasukkan tangannya ke balik baju dan mengeluarkan batu giok yang ada di lehernya…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.